LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
RESPIRASI PADA TUMBUHAN
DISUSUSUN OLEH
NAMA
|
:
|
IQBAL MOH TAUFIK
|
N I M
|
:
|
A41111127
|
KELOMPOK
|
:
|
|
BIDANG PEMINATAN
|
:
|
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
|
DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN
TINGGI
PUSAT PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERTANIAN
KERJASAMA DENGAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
CIANJUR
2012
DAFTAR ISI
LEMBAR
JUDUL
DAFTAR ISI.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
I.
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 1
- Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
- Tujuan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
II.
METODELOGI
PRAKTIKUM . . . . . . . . . . . . . . .
. 4
- Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
- Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
- Langkah Kerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
- Hasil Pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
- Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
IV.
PENUTUP . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
- Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
- Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
DAFTAR
PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
BAB
I.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan atau perombakan
energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen dan pembakaran glukosa (perombakan bahan organic (O2, C6H12O6)
menjadi bahan anorganik(CO2, H2O, energi). Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP yang dapat berguna bagi kegiatan kehidupan/
fisiologis tumbuhan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, kerja
hormone, dll.
Reaksi sederhananya:
C6H1206 + 6 02 ———————————> 6H2O + 6CO2 + Energi
C6H1206 + 6 02 ———————————> 6H2O + 6CO2 + Energi
Proses
Respirasi
1. Proses Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan kadar O2 bebas di udara untuk melangsungkan kegiatan hidupnya. Dalam respirasi aerob ada empat tahapan yang ditempuh, meliputi :
a.
Glikolisis
b.
Dekarboksilasi Oksidatif
c.
Siklus Krebs
d.
Rantai Transport Elektron
a. Glikolisis
merupakan proses yang berlangsung di luar mitokondria dan secara anaerob. Dalam
proses ini terjadi pengubahan 1 molekul glukosa (6 C) menjadi 2 asam piruvat (3
C). Dalam proses glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH.
b. Dekarboksilasi
Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi antara yaitu antara glikolisis
dengan siklus krebs. Dalam proses ini terjadi perubahan dari 2 asam piruvat (3
C) menjadi 2 asetil Ko Enzim A (2 C). Hasil dari proses ini adalah 2 asetil Ko
Enzim A, dan 2 NADH.
c. Siklus
Krebs atau Asam Sitrat
Siklus Krebs terjadi di mitokondira. Dalam proses ini terjadi perubaha
dari 2 asetil ko enzim A menjadi 2 C¬O2.. Proses ini berlangsung secara aerob.
Hasil dari proses ini adalah 2 CO2, 2 FADH, dan 6 NADH.
d. Rantai
Tansport Elektron
Pada proses ini terjadi penerjemahan elektron berenergi tinggi. Pada
proses ini dihasilkan H2O dan terjadi konversi energi dengan rumus
1 NADH: 3ATP
1 FADH : 2 ATP
- Proses Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi
menggunakan senyawa tertentu ( seperti : etanol, asam laktat ) .
Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :
- Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2 ATP
- Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat ( fermentasi asam laktat )
- Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam laktat
- Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
Beberapa proses
reaksi yang berlangsung secara aerob ( Respirasi Anaerob ) :
- Fermentasi alkohol : Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur ( ragi ), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi ( sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADPH menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai "pemborosan" karena sebagian besar energi yang terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :
2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
( asam piruvat) ( etanol/alcohol)
( asam piruvat) ( etanol/alcohol)
- Tujuan Praktikum
·
Untuk mengetahui jumlah O2 yang
dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan
respirasi.
·
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
respirasi.
·
Untuk mengetahui perbedaan antara respirasi
kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji kacang buncis.
BAB
II.
METODELOGI
PRAKTIKUM
- Waktu dan Tempat
Praktikum tentang
respirasi pada tumbuhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 09 Mei 2012 dan
bertempat di Laboratorium Teknologi Produksi Benih.
- Alat dan Bahan
- Respirometer
- Timbangan analitik
- Timer
- Pipet tetes
- Kapas
- Kertas label
- Vaselin
- Eosin
- Kecambah kacang hijau
- Biji jagung
- Biji buncis
- NaOH
- Aquades
- Langkah Kerja
- Membasahi kapas dengan NaOH dan aquades (sesuai kelompok).
- Masukan kapas yang sudah dibasahi aquades atau NaOH ke dalam respirometer.
- Masukan masing-masing bahan percobaan yang sebelumnya telah ditimbang seberat 3 gram, kecuali kacang buncis seberat 2 gram.
- Tutup tabung respirometer dan sambungan penutup respirometer tersebut tersebut diolesi vaselin hingga merata.
- Ambil eosin dengan pipet tetes secukupnya, dan tetesi pada ujung pipa respirometer tersebut.
- Mengukur pergerakan eosin dengan menggunakan timer secara berkala (5, 10, 15, 20, 25, 30 menit).
- Membuat table data hasil pengamatan, lalu catat hasilnya.
- Membuat laporan hasil pengamatan.
BAB
III.
HASIL
DAN PENGAMATAN
- Hasil Pengamatan
Table 1. Hasil
Pengamatan Laju Respirasi Larutan NaOH
No
|
Bahan
|
O2
yang dibutuhkan
|
|||||
5'
|
10'
|
15'
|
20'
|
25'
|
30'
|
||
1
|
Kecambah
Kacang Hijau
|
0,06
|
0,14
|
0,34
|
0,43
|
0,56
|
0,65
|
2
|
Biji
Jagung
|
0,03
|
0,19
|
0,21
|
0,34
|
0,44
|
0,50
|
3
|
Biji
Buncis
|
0,08
|
0,27
|
0,44
|
0,60
|
0,75
|
1,5
|
Ket : ( ‘ ) = Menit
Table 2. Hasil
Pengamatan Laju Respirasi Larutan
Aquades
No
|
Bahan
|
O2
yang dibutuhkan (ml)
|
|||||
5’
|
10’
|
15’
|
20’
|
25’
|
30’
|
||
1
|
Kecambah
Kacang Hijau
|
0,07
|
0,13
|
0,17
|
0,21
|
0,24
|
0,27
|
2
|
Biji
Jagung
|
0,07
|
0,13
|
0,16
|
0,15
|
0,15
|
0,15
|
3
|
Biji
Buncis
|
0,01
|
0,06
|
0,12
|
0,15
|
0,22
|
0,26
|
Ket : ( ‘ ) = Menit
- Pembahasan
·
Laju respirasi kecambah kacang hijau, biji
jagung, dan biji buncis dapat dilihat pergerakannya dengan menggunakan larutan
eosin, karena larutan eosin ini merupakan indikator penentu di mana biji
tanaman dapat menyerap/ menghirup O2. Laju respirasi pada larutan
NaOH maupun aquades dapat dilihat pergerakannya secara signifikan. Pada bahan
(kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis ) yang diberi larutan NaOH
dan aquades pergerakan dari menit ke-5 sampai menit ke-30 dapat dilihat
pergerakannya dengan begeraknya larutan eosin.
·
Laju respirasi terbesar yaitu terjadi pada bahan
yang diberi larutan NaOH. Mengapa demikian? Seharusnya laju respirasi terbesar
tejadi pada bahan yang diberi aquades. Karena NaOH bersifat basa dan basa juga
berperan sebagai pengikat CO2 sehingga akan menghambat laju
respirasi, tetapi dalam praktikum laju respirasi ini aquades yang digunakan
memiliki derajat keasaman berkisar 5,5, sehingga menimbulkan sifat asam pada
bahan tersebut. Kemasaman sangat berpengaruh terhadap munculnya zat-zat racun
yang dapat mengganggu proses fisiologis tanaman khususnya respirasi. Oleh
karena itu mengapa laju respirasi terbesar pada praktikum ini terjadi pada
bahan yang diberi larutan NaOH.
BAB
IV.
PENUTUP
- Kesimpulan
Laju
respirasi pada praktikum ini berpengaruh terhadap larutan yang diberikan (NaOH
dan aquades), sehingga menimbulkan perbedaan laju respirasi yang cukup
signifikan. Pada bahan uji (kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji
buncis) yang diberi larutan NaOH seharusnya lebih lambat dari pada bahan uji
yang diberi aquades. Hal ini diakibatkan karena aquades tersebut bersifat asam (pH
5,5) sehingga menimbulkan berbagai zat berbahaya yang dapat menghambat terhadap
respirasi bahan ujinya.
- Saran
·
Selama dalam prktikum berlangsung sebaiknya
mahasiswa harus memperhatikan mengenai K3LH.
·
Mahasiswa diharapkan berhati-hati dalam
menggunakan alat-alat praktikum, karena alat-alat tersebut umumnya terbuat dari
gelas dan mudah pecah.
BAB
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi.
html. 25- 05- 2012
Anonim.http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/Biologi/0117%20Bio%203-1f.html.
25- 05- 2012
aerob.html. 25-
05- 2012
LAMPIRAN
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus