Jumat, 12 Oktober 2012

laporan respirasi


                                                   
            






LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN

RESPIRASI PADA TUMBUHAN



DISUSUSUN OLEH
NAMA
:
IQBAL MOH TAUFIK
N I M
:
A41111127
KELOMPOK
:

BIDANG PEMINATAN                            
:
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH



DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN TINGGI
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN  PERTANIAN
KERJASAMA DENGAN  POLITEKNIK NEGERI JEMBER
CIANJUR
2012









DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .           i

I.                   PENDAHULUAN  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .         1
  1. Latar Belakang  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          1
  2. Tujuan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          3
II.                METODELOGI PRAKTIKUM  . . . . . . . . . . . . . . . .        4
  1. Waktu dan Tempat . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          4
  2. Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .           4
  3. Langkah Kerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .           4
III.             HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . .      5
  1. Hasil Pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .         5
  2. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .         5
IV.             PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          7
  1. Kesimpulan  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .           7
  2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . .          8












BAB I.
 PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan atau perombakan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen dan pembakaran glukosa (perombakan bahan organic (O2, C6H12O6) menjadi bahan anorganik(CO2, H2O, energi). Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP yang dapat berguna bagi kegiatan kehidupan/ fisiologis tumbuhan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, kerja hormone, dll.

Reaksi sederhananya:
C6H1206 + 6 02 ———————————> 6H2O + 6CO2 + Energi

Proses Respirasi

1.      Proses Respirasi Aerob

Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan kadar O2 bebas di udara untuk melangsungkan kegiatan hidupnya. Dalam respirasi aerob ada empat tahapan yang ditempuh, meliputi :

a.       Glikolisis
b.      Dekarboksilasi Oksidatif
c.       Siklus Krebs
d.      Rantai Transport Elektron 

a.      Glikolisis merupakan proses yang berlangsung di luar mitokondria dan secara anaerob. Dalam proses ini terjadi pengubahan 1 molekul glukosa (6 C) menjadi 2 asam piruvat (3 C). Dalam proses glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH.
b.      Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi antara yaitu antara glikolisis dengan siklus krebs. Dalam proses ini terjadi perubahan dari 2 asam piruvat (3 C) menjadi 2 asetil Ko Enzim A (2 C). Hasil dari proses ini adalah 2 asetil Ko Enzim A, dan 2 NADH.
c.       Siklus Krebs atau Asam Sitrat
Siklus Krebs terjadi di mitokondira. Dalam proses ini terjadi perubaha dari 2 asetil ko enzim A menjadi 2 C¬O2.. Proses ini berlangsung secara aerob. Hasil dari proses ini adalah 2 CO2, 2 FADH, dan 6 NADH.
d.      Rantai Tansport Elektron
Pada proses ini terjadi penerjemahan elektron berenergi tinggi. Pada proses ini dihasilkan H2O dan terjadi konversi energi dengan rumus
1 NADH: 3ATP
1 FADH : 2 ATP

  1. Proses Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi menggunakan senyawa tertentu ( seperti : etanol, asam laktat ) .

Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :
  1. Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2 ATP
  2. Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat ( fermentasi asam laktat )
  3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam laktat
  4. Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
Beberapa proses reaksi yang berlangsung secara aerob ( Respirasi Anaerob ) :
  • Fermentasi alkohol : Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur ( ragi ), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi ( sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol  dan terjadi degradasi molekul NADPH menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai "pemborosan" karena sebagian besar energi yang terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :
         2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
             ( asam piruvat)                          ( etanol/alcohol)

  1. Tujuan Praktikum
·         Untuk mengetahui jumlah O2 yang dibutuhkan tumbuhan untuk  melakukan respirasi.
·         Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi.
·         Untuk mengetahui perbedaan antara respirasi kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji kacang buncis.












BAB II.
METODELOGI PRAKTIKUM

  1. Waktu dan Tempat
Praktikum tentang respirasi pada tumbuhan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 09 Mei 2012 dan bertempat di Laboratorium Teknologi Produksi Benih.
  1. Alat dan Bahan


    • Respirometer
    • Timbangan analitik
    • Timer
    • Pipet tetes
    • Kapas
    • Kertas label
    • Vaselin
    • Eosin
    • Kecambah kacang hijau
    • Biji jagung
    • Biji buncis
    • NaOH
    • Aquades


  1. Langkah Kerja
  1. Membasahi kapas dengan NaOH dan aquades (sesuai kelompok).
  2. Masukan kapas yang sudah dibasahi aquades atau NaOH ke dalam respirometer.
  3. Masukan masing-masing bahan percobaan yang sebelumnya telah ditimbang seberat 3 gram, kecuali kacang buncis seberat 2 gram.
  4. Tutup tabung respirometer dan sambungan penutup respirometer tersebut  tersebut diolesi vaselin hingga merata.
  5. Ambil eosin dengan pipet tetes secukupnya, dan tetesi pada ujung pipa respirometer tersebut.
  6. Mengukur pergerakan eosin dengan menggunakan timer secara berkala (5, 10, 15, 20, 25, 30 menit).
  7. Membuat table data hasil pengamatan, lalu catat hasilnya.
  8. Membuat laporan hasil pengamatan.



BAB III.
HASIL DAN PENGAMATAN

  1. Hasil Pengamatan
Table 1. Hasil Pengamatan  Laju Respirasi Larutan NaOH
No
Bahan
O2 yang dibutuhkan
5'
10'
15'
20'
25'
30'
1
Kecambah Kacang Hijau
0,06
0,14
0,34
0,43
0,56
0,65
2
Biji Jagung
0,03
0,19
0,21
0,34
0,44
0,50
3
Biji Buncis
0,08
0,27
0,44
0,60
0,75
1,5
Ket :  ( ‘ ) = Menit

Table 2. Hasil Pengamatan  Laju Respirasi Larutan Aquades
No
Bahan
O2 yang dibutuhkan (ml)
5’
10’
15’
20’
25’
30’
1
Kecambah Kacang Hijau
0,07
0,13
0,17
0,21
0,24
0,27
2
Biji Jagung
0,07
0,13
0,16
0,15
0,15
0,15
3
Biji Buncis
0,01
0,06
0,12
0,15
0,22
0,26
Ket :  ( ‘ ) = Menit

  1. Pembahasan
·         Laju respirasi kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis dapat dilihat pergerakannya dengan menggunakan larutan eosin, karena larutan eosin ini merupakan indikator penentu di mana biji tanaman dapat menyerap/ menghirup O2. Laju respirasi pada larutan NaOH maupun aquades dapat dilihat pergerakannya secara signifikan. Pada bahan (kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis ) yang diberi larutan NaOH dan aquades pergerakan dari menit ke-5 sampai menit ke-30 dapat dilihat pergerakannya dengan begeraknya larutan eosin.
·         Laju respirasi terbesar yaitu terjadi pada bahan yang diberi larutan NaOH. Mengapa demikian? Seharusnya laju respirasi terbesar tejadi pada bahan yang diberi aquades. Karena NaOH bersifat basa dan basa juga berperan sebagai pengikat CO2 sehingga akan menghambat laju respirasi, tetapi dalam praktikum laju respirasi ini aquades yang digunakan memiliki derajat keasaman berkisar 5,5, sehingga menimbulkan sifat asam pada bahan tersebut. Kemasaman sangat berpengaruh terhadap munculnya zat-zat racun yang dapat mengganggu proses fisiologis tanaman khususnya respirasi. Oleh karena itu mengapa laju respirasi terbesar pada praktikum ini terjadi pada bahan yang diberi larutan NaOH.





























BAB IV.
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Laju respirasi pada praktikum ini berpengaruh terhadap larutan yang diberikan (NaOH dan aquades), sehingga menimbulkan perbedaan laju respirasi yang cukup signifikan. Pada bahan uji (kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis) yang diberi larutan NaOH seharusnya lebih lambat dari pada bahan uji yang diberi aquades. Hal ini diakibatkan karena aquades tersebut bersifat asam (pH 5,5) sehingga menimbulkan berbagai zat berbahaya yang dapat menghambat terhadap respirasi bahan ujinya.
  1. Saran
·         Selama dalam prktikum berlangsung sebaiknya mahasiswa harus memperhatikan mengenai K3LH.
·         Mahasiswa diharapkan berhati-hati dalam menggunakan alat-alat praktikum, karena alat-alat tersebut umumnya terbuat dari gelas dan mudah pecah.
















BAB V.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi. html. 25- 05- 2012


aerob.html. 25- 05- 2012

























LAMPIRAN
    1.  





1 komentar: